Lolot Band dibentuk pada Bulan Agustus
2002. Bertempat di Live Recording Studio Timur Pregina. Konsep musik
Bali Rock Alternative merupakan pakem musik Rock Modern dengan lirik
berbahasa Bali. Diciptakan untuk Industri bukan untuk menghancurkan
budaya luhur kita. Sejak kemunculan album Lolot Band yang pertama (waktu
itu masih menggunakan nama Lolot n Band, karena masih menjadikan Made
Bawa (Lolot) sebagai ikon sentral) di album Gumine Mangkin bisa laku
75ribu kopi. Suatu angka yang fantastis dan tentu saja membuat untung
besar. Siapapun pasti tahu lagu “Tresna Memaksa”. Popularitas lagu ini
bisa disejajarkan dengan popularitas lagu “Kidung Kasmaran”nya almarhum
Okid Kres. Bedanya, di Tresna Memaksa, nama Lolot n band langsung
MELAMBUNG KENCANG, tapi kalau Kidung Kasmaran orang malah sering lupa
siapa penyanyinya. Bukan lupa, malah tidak tahu. Satu lagi yang membuat
penjualan album pertama kencang adalah lagu “Artha Utama”. Ini lagu
favorit saya dari Lolot Band juga lagu “Karman Beli”. Lanjut. Album
kedua, Bali Rock Alternatif juga meledak tapi penjualannya masih
dibawah Gumine Mangkin. sekitar 65ribu kopi. Album ketiga, Meong Garong,
dengan kualitas musik yang sangat apik malah turun ke 45ribu kopi.
Album The Best of Lolot turun drastis ke 15ribu, dan sekitar angka yang
sama juga untuk album yang terakhir, Saling Caplok. Tidak ada lagi
euforia penjualan di atas 50 ribu. Bahkan 30ribu juga tidak tercapai.
Tapi salutnya, panggung pertunjukan masih rame bisa dijajal dan PENONTON
SELALU MERINDUKAN Lolot Band. Jadi kalau terlihat sekarang semua
kehilangan semangat, sepertinya masih masuk akal. Mudah-mudahan Lolot
bisa bangkit. Mengingat Lanang, Deny dan Doni masih semangat dan mau
maju terus. Hanya saja kali ini dengan berbahasa Indonesia, masih setia
dengan musik rock. Bersama band Rokavatar, kemungkinan diambil dari kata
Rock Avatar.
Lolot ini nick namenya Made Bawa. Si
vokalis. Makanya di album awal-awal masih menggunakan nama Lolot n band.
Tetapi sudah berformat band baku, ada Lolot, Deny, Doni dan Lanang.
Tidak pernah diganti kecuali force majeur atau additional. Selanjutnya
kalau tidak salah sejak album Meong garong dipakailah nama resmi Lolot
Band. jadi beda dengan nanoe Biroe yang tim dan bandnya bisa
berganti-ganti. Lolot itu artinya Reverse slank. Coba dibalik, jadi
tolol. Iya karena Made Bawa sejak kecil merasa dirinya seperti itu.
Sebenarnya sih bukan cuma itu kali ya. Karena De Bawa ini kebetulan
tetangga saya di Panjer, Denpasar. Dia bandel dan suka minum alkohol.
Tapi itu dulu. Dulu suka mabuk dan trouble maker. Apa Lolot pernah pake
narkoba? Ini sudah sering dibahas. Kalau mau baca testimoninya, coba
baca buku “Buka Mata Buat Narkoba”. Kebetulan yang nyusun itu ada Lode,
dibantu mas Anton juga. Saya juga ikut dikit bantuin. Lolot dulu di
Superman Is dead? Yup. Pernah.Tapi hanya sebentar. Dia bosan dan lebih
senang berunderground ria dengan band hardcorenya, Knucklehead Nation
(kalau nggak salah). Kenapa Lolot tidak nyanyi bahasa Indonesia?
Haha.Bahasa Indonesianya payah. Malah waktu Lolot Band dapat penghargaan
SCTV Music Award sebagai band indie terbaik, di salah satu majalah
disebutkan kalau vokalis Lolot band tidak bisa berbahasa Indonesia.
Tetapi ya tidak separah itulah….Terus kalau menyanyi underground memakai
bahasa Inggris, dengan suara menggeram(growhling)nya kalau bule
mendengarkan pasti juga dijamin tidak mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar